Teks Tanggapan Kritis beserta struktur dan contohnya

TEKS TANGGAPAN KRITIS BAHASA INDONESIA



1. Struktur Teks Tanggapan Kritis

  • Judul = nama sebuah karangan
  • Evaluasi = bagian awal teks yang berisi pernyataan umum tentang persoalan yang disampaikan penulis 
  • Deskripsi teks = bagian tengah teks yang berisi informasi tentang alasan yang mendukung pernyataan dan yang menolak pernyataan.
  • Penegasan ulang = bagian akhir teks tanggapan kritis yang berisi penegasan pendapat terhadap apa yang dilakukan dan diputuskan
    secara keseluruhan strukturnya hampir sama dengan teks diskusi. Jadi ya memang harus diakui kalau teks ini agak berat untuk dipelajari.

2. Contoh Teks Tanggapan Kritis


SMA atau SMK?
            Mungkin ada sebagian atau bahkan kebanyakan orang tua dan juga siswa SMP seringkali dibingungkan dengan pilihan ini. Terutama bagi siswa kelas 9 yang sebentar lagi akan lulus dan harus segera menentukan pilihannya. Tentu untuk memilih akan masuk SMA ataupun SMK tidak boleh sembarangan. Kita harus mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan dari masing – masing pilihan sebelum kita memilihnya. Apa saja alasan – alasan yang dapat memperkuat langkah kita?
            Alasan yang pertama, kita pasti sudah mengetahui jika lulusan SMK lebih mudah dan lebih siap untuk bekerja jika dibandingkan dengan lulusan SMA. Karena di SMK siswa tidak hanya diajarkan teoretik yang mendalam sesuai jurusannya saja, melainkan disana para siswa juga dibekali dengan kemampuan praktek yang sangat menambah pengalaman dan memberikan gambaran nyata tentang dunia kerja. Seperti yang sering kita dengar atau lihat, para siswa SMK seringkali melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) atau yang biasa disebut dengan istilah “magang”. Saya sepakat dengan hal ini karena pada SMA, siswa hanya diajarkan teoretik saja secara mendalam. Sehingga lulusan SMA harus kuliah dulu jika ingin mendapatkan pekerjaan.
            Mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa setelah lulus dari SMK nanti, kita tidak bisa lanjut ke perguruan tinggi. Hal ini tentu salah, karena siswa SMK tetap bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Kelebihan masuk SMK, siswa mempunyai hardskill berupa kemampuan kejuruan yang spesifik sehingga ketika kuliah seorang siswa mengambil jurusan yang sama dengan ketika dia SMK, maka dia akan lebih mudah untuk mempelajari materi kejuruannya. Sedangkan di SMA, siswa lebih diajarkan kemampuan teoretik saja.
            Namun, jika dibandingkan dengan SMA, materi – materi yang diajarkan di SMK tidak seluas materi – materi yang diajarkan di SMA. Hal ini karena di SMK kita lebih diajarkan secara detail pada jurusan yang kita ambil saja. Sedangkan di SMA kita diajarkan berbagai macam materi sesuai bidang yang kita ambil, misalakan bidang IPA. “Siswa SMK dapat pengetahuan tidak lebih banyak daripada siswa SMA,” pendapat ini disampaikan oleh salah seorang blogger pada salah satu postingan di blognya. Dari sini kita dapat menilai bahwa kemampuan berfikir secara logika anak SMA jauh lebih bagus dibandingkan dengan anak SMK. Anak SMK cenderung memilih sebuah langkah secara instan atau cepat tanpa mempertimbangkannya secara lebih dalam.
            Jika untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, lulusan SMK lebih dibatasi ruang lingkupnya jika dibandingkan dengan lulusan SMA. Sehingga rata – rata siswa SMK kesulitan untuk masuk ke perguruan tinggi. Ketika di perguruan tinggi, siswa SMK tidak bisa mengambil jurusan yang berbeda dengan jurusannya dulu di SMK. Kalupun bisa, dia akan kesulitan karena di SMK dia hanya diajrkan materi – materi yang mendalam di jurusannya saja. Sedangkan lulusan SMA bisa lebih bebas untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Mengingat pada saat SMA, materi – materi yang diajarkan mencakup semuanya.
            Dengan demikian, siswa lulusan SMK jauh lebih siap kerja dibandingkan dengan SMA. Sehingga biaya yang dikeluarkan lebih hemat. Namun, untuk menentukan pilihan itu semua tergantung dengan minat, kemampuan, serta bakat kita.

NO
STRUKTUR
TEKS
1.
Judul
“SMA atau SMK?”

2.
Evaluasi
Mungkin ada sebagian atau bahkan kebanyakan orang tua dan juga siswa SMP seringkali dibingungkan dengan pilihan ini. Terutama bagi siswa kelas 9 yang sebentar lagi akan lulus dan harus segera menentukan pilihannya. Tentu untuk memilih akan masuk SMA ataupun SMK tidak boleh sembarangan. Kita harus mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan dari masing – masing pilihan sebelum kita memilihnya. Apa saja alasan – alasan yang dapat memperkuat langkah kita?

3.
Deskripsi Teks
Alasan yang pertama, kita pasti sudah mengetahui jika lulusan SMK lebih mudah dan lebih siap untuk bekerja jika dibandingkan dengan lulusan SMA. Karena di SMK siswa tidak hanya diajarkan teoretik yang mendalam sesuai jurusannya saja, melainkan disana para siswa juga dibekali dengan kemampuan praktek yang sangat menambah pengalaman dan memberikan gambaran nyata tentang dunia kerja. Seperti yang sering kita dengar atau lihat, para siswa SMK seringkali melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) atau yang biasa disebut dengan istilah “magang”. Saya sepakat dengan hal ini karena pada SMA, siswa hanya diajarkan teoretik saja secara mendalam. Sehingga lulusan SMA harus kuliah dulu jika ingin mendapatkan pekerjaan.
            Mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa setelah lulus dari SMK nanti, kita tidak bisa lanjut ke perguruan tinggi. Hal ini tentu salah, karena siswa SMK tetap bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Kelebihan masuk SMK, siswa mempunyai hardskill berupa kemampuan kejuruan yang spesifik sehingga ketika kuliah seorang siswa mengambil jurusan yang sama dengan ketika dia SMK, maka dia akan lebih mudah untuk mempelajari materi kejuruannya. Sedangkan di SMA, siswa lebih diajarkan kemampuan teoretik saja.
            Namun, jika dibandingkan dengan SMA, materi – materi yang diajarkan di SMK tidak seluas materi – materi yang diajarkan di SMA. Hal ini karena di SMK kita lebih diajarkan secara detail pada jurusan yang kita ambil saja. Sedangkan di SMA kita diajarkan berbagai macam materi sesuai bidang yang kita ambil, misalakan bidang IPA. “Siswa SMK dapat pengetahuan tidak lebih banyak daripada siswa SMA,” pendapat ini disampaikan oleh salah seorang blogger pada salah satu postingan di blognya. Dari sini kita dapat menilai bahwa kemampuan berfikir secara logika anak SMA jauh lebih bagus dibandingkan dengan anak SMK. Anak SMK cenderung memilih sebuah langkah secara instan atau cepat tanpa mempertimbangkannya secara lebih dalam.
            Jika untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, lulusan SMK lebih dibatasi ruang lingkupnya jika dibandingkan dengan lulusan SMA. Sehingga rata – rata siswa SMK kesulitan untuk masuk ke perguruan tinggi. Ketika di perguruan tinggi, siswa SMK tidak bisa mengambil jurusan yang berbeda dengan jurusannya dulu di SMK. Kalupun bisa, dia akan kesulitan karena di SMK dia hanya diajrkan materi – materi yang mendalam di jurusannya saja. Sedangkan lulusan SMA bisa lebih bebas untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Mengingat pada saat SMA, materi – materi yang diajarkan mencakup semuanya.

4.
Penegasan Ulang
            Dengan demikian, siswa lulusan SMK jauh lebih siap kerja dibandingkan dengan SMA. Sehingga biaya yang dikeluarkan lebih hemat. Namun, untuk menentukan pilihan itu semua tergantung dengan minat, kemampuan, serta bakat kita.



Komentar

  1. Bukannya struktur teks tanggapan kritis itu ada 4 ya?.Strukturnya itu ada orientasi,evaluasi,deskripsi teks, dan penegeasan ulang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. orientasi kan isinya semacam gambaran awal dari hal yang dibahas, jadi disini itu gambaran umum dari hal yang diulas (yang mengandung masalah) sudah tercantum di dalam struktur evaluasi

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Kalau TTK yang ini menurut kurikulum 2013

      Hapus
    4. TERUS YANG BISA KITA ABIL DARI TEKS ITU UNTUK DI JADIKAN UNSUR KEBAHASAAN YANG MENONOL BAGIAN YANG MANA?

      Hapus
  2. tafsiran atau pandangan pengulas itu semacam deskripsi teks apa? atau yang evaulasi (penilaian pengulas) yang semacam deskripsi teks?

    BalasHapus
  3. tafsiran atau pandangan pengulas itu semacam deskripsi teks apa? atau yang evaulasi (penilaian pengulas) yang semacam deskripsi teks?

    BalasHapus
  4. Gan kok, kata guru ane salah ya ?. Katanya di bagian evaluasi udah muncul masalah. Sedangkan evaluasi hanya pernyataan umum. Itu kata guru saya gan, mana kertas nya di silang2 lagi pake pena merah '_'

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo ane sih berdasarkan buku paket k13. sbenernya dari beberapa pihak memang punya versi yang berbeda - beda untuk pemodelan teks nya.-.

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. kalau seperti ini apa bedanya dengan teks diskusi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Diskusi hanya sebatas argumen, kalo teks ini harus ada bukti yg mendukung, dan tanggapannya lebih dalam

      Hapus
  7. Balasan
    1. Nggak ada, adanya kontributor naskah dan penelaah, krn buku ini dipersiapkan oleh pemerintah

      Hapus
  8. bukannya resume/ringkasan,kelebihan kekurangan,penilaian menyeluruh(judgement) ?

    BalasHapus
  9. strukturnya ada 3 yaitu pengenalan isu,argumen,dan rekomendasi atau penilaian

    BalasHapus
  10. strukturnya ada 3 yaitu pengenalan isu,argumen,dan rekomendasi atau penilaian

    BalasHapus
  11. strukturnya ada 3 yaitu pengenalan isu,argumen,dan rekomendasi atau penilaian

    BalasHapus
  12. Boleh minta Hsil identifikasi teks di atas engga

    BalasHapus
  13. Boleh minta Hsil identifikasi teks di atas engga

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS DISKUSI "Dampak Teknologi Elektronik Bagi Remaja Masa Kini"

TEKS DISKUSI "Dampak Game Online Bagi Para Remaja Di Indonesia"